couponsonlinetoday.com Jakarta - Makanan cepat saji sering diklaim tak baik buat kesehatan, terutama jantung dan tekanan darah, karena kandungan lemak dan garam yang tinggi serta minim nutrisi. Namun, banyak orang yang mencarinya saat sedang stres untuk membuat suasana hati lebih baik.

couponsonlinetoday.com Jakarta – Makanan cepat saji sering diklaim tak baik buat kesehatan, terutama jantung dan tekanan darah, karena kandungan lemak dan garam yang tinggi serta minim nutrisi. Namun, banyak orang yang mencarinya saat sedang stres untuk membuat suasana hati lebih baik.

Kini, pakar memberi solusi agar makanan cepat saji tak terlalu membahayakan kesehatan. Caranya, pilih pendamping minuman cokelat panas, terutama dari jenis cokelat hitam, yang baik buat kesehatan jantung, meski habis menyantap makanan tinggi lemak. Kandungan flavonol lah yang disebut bisa membantu, dan zat ini juga terdapat pada beri-berian, apel, dan teh hijau.

Para peneliti Britania meneliti sekitar dua lusin orang dewasa muda dan menemukan manfaat mengonsumsi 695 miligram flavonol dari bubuk kakao, atau setara enam petak cokelat hitam batang. Hasilnya bisa mencegah penurunan fungsi pembuluh darah dibanding pilihan minuman yang rendah flavonol.

Para pakar mengatakan orang yang senang menyantap makanan tinggi lemak kala stres atau karena menggemarinya, bisa membuat perubahan pada kesehatan dengan menambah secangkir teh hijau atau kakao rendah gula. Dr Catarina Rendeiro, asisten pengajar ilmu nutrisi di Universitas Birmingham di Inggris dan juga pemimpin penulis penelitian, mengungkapkan timnya terutama sangat tertarik untuk melihat apakah minuman tersebut bisa menangkal masalah jantung terkait stres.

“Kami tahu ketika sedang stres, orang senang mencari makanan tinggi lemak. Dalam penelitian ini kami ingin melihat apakah menambahkan makanan tinggi flavonol ke makanan berlemak bisa mengurangi dampak negatif stres pada tubuh,” ujarnya, dilansir dari Mail Online.

Strategi untuk meredakan stres
Sementara itu, Profesor Jet Veldhuijzen van Zanten, pakar psikologi biologis di universitas yang sama mengatakan, “Kehidupan modern penuh stres dan dampaknya pada kesehatan dan ekonomi kita sangat jelas. Jadi, perubahan yang bisa kita lakukan untuk diri dari gejala stres pastilah positif.”

Hasil penelitian dimuat di jurnal Food & Function, melibatkan 23 orang dewasa berusia 22 tahun ke atas dengan berat badan atau indeks massa tubuh normal. Kebanyakan peserta memiliki pola makan harian tinggi lemak dan gula serta rendah serat. Akan tetapi, mereka mengonsumsi 240 mg flavonol sehari alias memenuhi asupan harian yang disarankan.

Setelah melalui serangkaian proses penelitian dengan pemberian makanan berlemak dan sebagian diberi minuman yang mengandung flavonol, para peneliti pun bisa menarik kesimpulan.

“Riset ini menunjukkan minum atau makan makanan yang tinggi flavonol bisa digunakan sebagai strategi untuk memitigasi dampak pilihan makanan yang buruk terhadap sistem vaskular, juga membantu kita untuk memutuskan makanan atau minuman yang perlu dipilih di masa-masa stres,” papar Rendeiro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *