Jakarta, couponsonlinetoday.com Indonesia — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan ikan kaleng dalam program makan bergizi gratis (MBG). Menu ini dipilih guna meningkatkan asupan protein dan gizi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Namun demikian, bagaimana menu ikan kaleng jika dilihat dari gizinya?
Ikan kaleng dinilai bisa menjadi solusi masalah keterbatasan akses terhadap bahan baku ikan yang diolah.
Ikan kaleng pada dasarnya adalah produk ikan yang telah melalui pemrosesan, dikemas dalam wadah kedap udara, dan diberikan panas untuk mematikan bakteri di dalamnya.
Dokter spesialis gizi Tan Shot Yen mengatakan, ikan kaleng umumnya melalui proses pengawetan. Dalam prosesnya pun, ikan akan ditambahkan minyak hingga bumbu seperti garam.
“Imbuhan-imbuhan itu yang menjadi masalah. Bisa memengaruhi gizi jika ada kelebihan garam,” ujarnya, Selasa (12/11), mengutip detikhealth.
Senada, dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata mengatakan, ikan kaleng dikemas dalam
Sepakat dengan dr Tan, dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata, mengatakan ikan kaleng dikemas dalam kaleng kedap udara dan diproses dengan pemanasan.
Proses pengalengan menjadi salah satu metode pengawetan yang mampu menjaga kualitas makanan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
“Derajat keasaman ikan rendah sehingga mikroba dapat berkembangbiak. Ini mengharuskan disterilisasi pada suhu 116-130 derajat Celcius. Suhu tersebut dicapai dengan memasak di bawah tekanan tinggi,” kata Johanes.
Kemasan kaleng bisa menjadi solusi mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam ikan yang telah disterilisasi.
Lantas, bagaimana dengan gizi ikan kaleng? Johanes mengatakan hal ini tergantung pada cara memasaknya.
Masak ikan kaleng dengan cara yang tepat. Johanes mengatakan, ikan kaleng yang dimasak dengan air (spring water) bisa memiliki kandungan gizi yang sama dengan ikan segar matang.
Hindari penambahan bumbu-bumbu seperti garam dan minyak. Hal tersebut bisa meningkatkan kalori ikan kaleng yang dikonsumsi.
Perhatikan juga kondisi kaleng sebagai wadah ikan. Jika penyok, maka ada risiko masuknya bakteri Clostridium botulinum yang bisa menyebabkan keracunan.
Mengonsumsi ikan kaleng yang tercemar bakteri tersebut bisa memunculkan botulisme yang dapat mengancam nyawa.
Pilih kaleng yang tidak penyok, belum kadaluwarsa, hingga rendah garam dan lemak untuk mencegah risiko kesehatan.