Dalam dunia kuliner, setiap negara memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing, termasuk Indonesia yang terkenal dengan kekayaan rasa dan ragam makanan tradisionalnya. Namun, baru-baru ini, sebuah laporan mengejutkan muncul dari platform pengulas kuliner internasional, TasteAtlas, yang menyusun daftar 10 makanan dengan ulasan terburuk di Asia Tenggara. Lebih mengejutkan lagi, empat dari makanan tersebut berasal dari Indonesia, menimbulkan perhatian dan diskusi di kalangan pecinta kuliner dan budaya.
### 1. **Gulai Otak dari Indonesia**
Gulai otak, sebuah masakan tradisional yang biasanya terbuat dari otak sapi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah khas Indonesia, berada di posisi teratas dalam daftar ini. TasteAtlas menyoroti bahwa tekstur otak yang lembut dan rasa yang khas sering kali tidak disukai oleh para pengulas asing, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan masakan bertekstur lembek dan aroma yang kuat. Banyak yang menganggap rasa dan tekstur gulai otak terlalu aneh dan tidak enak, bahkan menyebutnya sebagai “menjijikkan”. Meskipun demikian, makanan ini tetap menjadi bagian dari warisan kuliner di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Aceh dan Sumatera Utara.
### 2. **Sate Kambing dari Indonesia**
Sate kambing, yang dikenal dengan dagingnya yang empuk dan bumbu kacang khas Indonesia, juga masuk dalam daftar. TasteAtlas mengkritik bahwa rasa daging kambing yang kuat dan aroma khasnya sering dianggap terlalu tajam dan tidak disukai oleh orang asing. Beberapa ulasan menyebut bahwa sate ini membutuhkan tingkat keahlian tertentu untuk dinikmati tanpa merasa terganggu oleh bau dan rasa daging kambing yang tidak biasa. Meski begitu, sate kambing tetap favorit di berbagai daerah dan menjadi salah satu kuliner yang identik dengan Indonesia.
### 3. **Nasi Uduk dari Indonesia**
Nasi uduk, hidangan nasi beraroma santan dan rempah-rempah, juga masuk dalam daftar. TasteAtlas mengkritik bahwa rasa nasi uduk yang terlalu gurih dan aroma rempah yang kuat membuatnya kurang diminati oleh orang asing. Banyak pengulas menyebutkan bahwa rasa nasi uduk bisa terlalu berat dan kurang menarik bagi mereka yang tidak terbiasa dengan masakan beraroma santan dan rempah yang kuat. Meskipun demikian, nasi uduk tetap menjadi favorit di Jakarta dan sekitarnya, sering disajikan dengan berbagai lauk khas Indonesia.
### 4. **Pempek dari Indonesia**
Pempek, makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu, juga mendapatkan ulasan negatif dari TasteAtlas. Beberapa pengulas menyebut bahwa tekstur pempek yang kenyal dan rasa gurihnya tidak sesuai dengan selera mereka, terutama karena rasa ikan yang kuat. Selain itu, proses memasak dan penyajiannya yang khas membuatnya sulit diterima oleh sebagian orang asing yang belum terbiasa dengan masakan ini.
—
### Reaksi dan Diskusi
Kehadiran empat makanan Indonesia dalam daftar ini memunculkan berbagai reaksi. Di satu sisi, sebagian orang menganggap ulasan tersebut sebagai cerminan dari perbedaan budaya dan selera. Di sisi lain, ada yang merasa bahwa ulasan tersebut kurang adil karena tidak memperhitungkan keberagaman dan keunikan masakan Indonesia yang kaya akan rasa dan tradisi. Banyak netizen dan pecinta kuliner Indonesia menegaskan bahwa setiap makanan memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, dan penting untuk menghargai keberagaman budaya kuliner.
### Kesimpulan
Daftar 10 makanan dengan ulasan terburuk di Asia Tenggara menurut TasteAtlas yang memasukkan empat makanan Indonesia ini menjadi pengingat bahwa selera makan sangat subjektif dan dipengaruhi oleh budaya, pengalaman, dan kebiasaan. Meskipun beberapa makanan Indonesia mendapatkan ulasan negatif, hal ini tidak mengurangi kekayaan kuliner Indonesia yang telah diakui secara internasional. Justru, ini menjadi peluang untuk memperkenalkan dan mempromosikan keunikan kuliner Indonesia kepada dunia, serta mengedukasi masyarakat global tentang keanekaragaman rasa yang dimiliki.